BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi perusahaan jenis apapun,
baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah menyadari bahwa
kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar.
Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan
keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan
konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan
muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana perusahaan itu berdiri
dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat
penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan
saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta
variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan
perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran
aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material
yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada
tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak
departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material
yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus
baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau
jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses
produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu
menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya
perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah
perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai
tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
1.
Apa pentingnya
strategi terhadap lokasi?
2.
Bagaimana
faktor-faktor lain dapat memengaruhi pengambilan keputusan lokasi?
3.
Metode apa saja yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan lokasi?
4.
Bagaimana strategi lokasi pada
perusahan jasa?
5.
Bagaimana sistem informasi
geografis pada strategi lokasi?
6.
Apa pentingnya
strategi keputusan tata ruang?
7.
Apa saja jenis-jenis tata ruang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pentingnya lokasi
yang strategis
2.
Untuk mengetahui
faktor-faktor lain dapat memengaruhi pengambilan keputusan
lokasi
3.
Untuk mengetahui metode yang
digunakan untuk memecahkan permasalahan lokasi
4.
Untuk mengetahui strategi lokasi
pada perusahan jasa
5.
Untuk mengetahui sistem informasi
geografis pada strategi lokasi
6.
Untuk mengetahui pentingnya
strategi keputusan tata ruang
7.
Untuk mengetahui jenis-jenis tata
ruang
1.4 Manfaat Penulisan
1
Sebagai bahan
pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahami strategi lokasi dan tata
letak dalam proses produksi ataupun jasa.
PEMBAHASAN
2.1. Strategi
Lokasi
Masalah lokasi sangat
memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya biaya
pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari
perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk. Selain itu lokasi
juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus
diambil perusahaan sesekali saja, biasanya karena permintaan yang telah
melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas tenaga
kerja, perubahan nilait tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat.
Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : (1) Tidak pindah, tetapi memperluas
fasilitas yang ada; (2) Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan
fasilitas lain di tempat lain atau; (3) Menutup fasilitas yang ada atau pindah
ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung
pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan
biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, meskipun inovasi dan
kreativitas juga sangat penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi, strategi
yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian,
strategi lokasi pemilihan gudang bisa
ditentukan oleh biaya serta kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah
untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi perusahaan.
Lokasi
dan Biaya – Karena lokasi adalah
merupakan pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi sering kali memiliki
kekuasaan untuk membuat (atau mematahkan) strategi bisnis perusahaan. Kunci
bagi perusahaan multinasional dalam setiap industri utama, dari automobil
hingga telepon selular, sekarang memiliki atau sedang merencanakan keberadaan
dalam masing-masing pangsa pasar utama mereka. Keputusan lokasi untuk mendukung
strategi biaya yang rendah memerlukan pertimbangan tertentu secara hati-hati.
2.1.1
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi
Menentukan lokasi operasional untuk
perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara internasional adalah tidak
sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas Negara, pada
kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan yang beroperasi secara global
dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan
untuk memilih wilayah sampai memilih tempat.
Memilih lokasi menjadi semakin rumit dengan adanya
globalisasi tempat kerja, yang terjadi karena adanya pembangunan:
·
Ekonomi pasar
·
Komunikasi internasional yang lebih
baik
·
Perjalanan dan pengiriman yang
lebih cepat dan dapat diandalkan
·
Kemudahan perpindahan arus modal
antar negara
·
Diferensiasi biaya tenaga kerja
yang tinggi
Selain globalisasi, masih ada sejumlah faktor lain yang
mempengaruhi keputusan lokasi diantaranya yaitu:
2.1.1.1
Produktivitas Tenaga Kerja
Ketika memutuskan suatu lokasi,
manajemen akan tergoda dengan area yang memiliki tingkat upah yang rendah. Pekerja
dengan pelatihan yang buruk, edukasi yang buruk, atau perilaku kerja yang buruk
tidak menjadi pembeli yang baik bahkan pada upah yang rendah. Dengan hal yang
sama, para pekerja yang tidak dapat atau tidak akan selalu mencapai tempat
kerja mereka tidak baik bagi organisasi,
bahkan dengan upah yang rendah.
Meskipun tingkat upah dan
produktivitas akan membuat suatu negara terlihat ekonomis, tetapi nilai tukar yang
tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Kadangkala
perusahaan dapat mengambil keuntungan atas nilai tukar mata uang khususnya
dengan merelokasi atau mengekspor ke negara lain. Namun, nilai mata uang asing
terus-menerus meningkat dan menurun dalam sebagian besar negara.
2.1.1.3
Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu biaya berwujud dan biaya tidak berwujud. Biaya Berwujud
adalah biaya-biaya yang mudah diidentifikasi dan diukur secara tepat persis.
Biaya berwujud meliputi utilitas, tenaga kerja, bahan material, pajak,
depresiasi, dan biaya lainnya yang dapat diidentifikasi oleh departemen
akuntansi dan manajemen. Sebagai tambahan, biaya seperti transportasi bahan
mentah, transportasi produk jadi, dan pembangunan situs seluruhnya digolongkan
ke dalam keseluruhan biaya lokasi.
Sedangkan Biaya Tidak Berwujud kurang
dapat dihitung kuantitasnya dengan mudah. Biaya tidak berwujud meliputi mutu
pendidikan, fasilitas transportasi umum, perilaku komunitas mengenai industri
dan perusahaan, dan kualitas serta perilaku karyawan yang prospektif. Mereka
juga termasuk variabel kualitas kehidupan, seperti iklim dan tim olahraga, yang
mungkin dapat memengaruhi perekrutan personel.
2.1.1.4
Risiko Politik, Nilai, dan Budaya
Risiko politik dihubungkan dengan
perilaku nasional, negara bagian, pemerintah setempat mengenai properti swasta
dan intelektual, penetapan wilayah, dan stabilitas pekerjaan akan berfluktuasi.
Posisi pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat tidak akan abadi. Namun,
manajemen menemukan bahwa perilaku ini dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan
mereka sendiri.
Nilai dari para pekerja juga berbeda
dari satu negara ke negara yang lain, kawasan ke kawasan, kota kecil ke kota. Para
pekerja memandang mengenai tingkat perputaran, serikat, dan ketidakhadiran
semuanya merupakan faktor yang relevan. Pada gilirannya, nilai ini dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan membuat penawaran kepada para
pekerja yang ada jika perusahaan akan relokasi ke lokasi yang baru.
Salah satu tantangan terbesar dalam
keputusan operasional global adalah berurusan dengan budaya dari negara lainnya. Variasi budaya dalam ketepatan waktu oleh para pekerja dan
pemasok membuat perbedaan dalam produksi dan jadwal pengiriman.
2.1.1.5
Kedekatan dengan Pangsa Pasar
Bagi banyak perusahaan, penempatan
lokasi dekat dengan konsumennya sangat penting. Terutama perusahaan jasa,
seperti apotik, restoran, kantor pos, atau tukang potong rambut, menemukan
bahwa kedekatan dengan pangsa pasar merupakan faktor penentuan lokasi yang
sangat penting. Perusahaan manufaktur menemukan hal ini bermanfaat untuk dekat
dengan konsumen ketika transportasi produk jadi sangat mahal atau sulit
(mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Selain
itu dengan produksi tepat (just-in-time),
para pemasok ingin bertempat dekat dengan para pelanggannya.
2.1.1.6
Kedekatan dengan Para Pemasok
Lokasi perusahaan dekat dengan
bahan mentah dan para pemasok karena (1) barang –barang yang mudah busuk, (2)
biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat banyak. Toko roti, pabrik susu,
dan prosesor makanan laut beku berhadapan dengan bahan mentah yang cepat rusak
sehingga mereka sering kali bertempat dekat para pemasok. Perusahaan bergantung
pada input bahan mentah yang berat
atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan
biji besi) menghadapi biaya transportasi dalam negeri yang mahal sehingga niaya
transportasi menjadi faktor yang utama. Kemudian, barang-barang dimana terdapat
pengurangan dalam jumlah besar (misalnya, pohon ke kayu) umumnya memerlukan
tempat fasilitas yang dekat dengan bahan mentah.
2.1.1.7
Kedekatan dengan Para Pesaing (Kelompok)
Baik perusahaan manufaktur dan jasa
kedua-duanya juga ingin lokasi, kadangkala mengejutkan, dekat dengan para
pesaing. Kecenderungan ini, dinamakan dengan pengelompokan (clustering), sering terjadi ketika
sumber daya utama ditemukan dalam kawasan tersebut. Sumber daya ini meliputi
sumber daya alam, sumber daya informasi, sumber daya ventura modal, dan sumber
daya ketrampilan.
2.1.2
Metode Evaluasi Alternatif Lokasi
Terdapat empat metode yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah lokasi: Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis
Biaya-Volume Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan Model Transportasi. bagian ini
menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.
Terdapat banyak faktor, baik kualitatif
maupun kuantitatif, untuk mempertimbangkan dalam pemilihan lokasi. Beberapa
faktor ini sangat penting daripada yang lainnya sehingga para manajer dapat
menggunakan pembobotan untuk membuat proses keputusan lebih objektif. Metode Pemeringkatan Faktor adalah
metode lokasi yang objektif ke dalam proses identifikasi untuk mengevaluasi
biaya. Metode ini terkenal karena bermacam-macam faktor yang banyak, dari
edukasi hingga rekreasi hingga tenaga kerja terampil, dapat dimasukkan secara
objektif.
Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam langkah berikut.
1.
Kembangkan daftar
faktor yang relevan dinamakan kunci keberhasilan.
2.
Berikan bobot pada
masing-masing faktor untuk mencerminkan pentingnya dalam tujuan perusahaan
secara relatif.
3.
Kembangkan skala
untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
4.
Memilih skor
manajemen pada masing-masing lokasi untuk tiap-tiap faktor, dengan menggunakan
skala dalam langkah 3.
5.
Gandakan skor oleh
bobot untuk tiap-tiap faktor dan total skor untuk tiap-tiap lokasi.
6.
Buatlah rekomendasi
didasarkan pada skor poin maksimum, mempertimbangkan hasil dari pendekatan
kuantitatif lainnya pula.
Ketika keputusan sensitif bagi
perusahaan minor, analisis lebih lanjut dari pembobotan dan poin yang diberikan
akan tepat. Alternatifnya, manajemen dapat menyimpulkan bahwa faktor tidak
berwujud ini bukan kriteria yang tepat dimana untuk mendasari keputusan lokasi.
Oleh karena itu, para manajer menempatkan bobot yang utama pada aspek keputusan
yang lebih kuantitatif.
2.1.2.2
Analisis Biaya-Volume Lokasi
Merupakan teknik untuk membuat
perbandingan ekonomi dari alternatif lokasi. Dapat mengidentifikasi biaya tetap
dan biaya variabel serta menggambar grafiknya untuk masing-masing lokasi, serta
dapat menentukan yang manakah yang memberikan biaya terendah. Analisis
biaya-volume lokasi dapat dilakukan secara sistematis atau grafik. Pendekatan
grafik memiliki keuntungan untuk menyediakan kisaran volume atas masing-masing
lokasi mana yang lebih disukai.
Tiga langkah untuk melakukan analisis biaya-volume
lokasi adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan biaya
tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
2.
Memplot biaya untuk
tiap-tiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dari grafik dan volume
tahunan pada sumbu horizontal.
3.
Memilih lokasi yang
memiliki biaya total terendah untuk volume produksi yang diharapkan.
2.1.2.3 Metode
Pusat Gravitasi
Metode Pusat Gravitasi (center-of-gravity-method) adalah teknik
matematika yang digunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume
barang yang dikirimkan kepada pasar tersebut, dan biaya pengiriman dalam
menemukan lokasi terbaik untuk pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode pusat
gravitasi adalah menempatkan lokasi pada sistem koordinat. Titik asal system
koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-ubah selama jarak relative
(antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah
dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
Metode pusat gravitasi
mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot
antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai
dengan jumlah kontainer yang dikirim.
2.1.2.4
Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi
adalah untuk menentukan pola pengiriman terbaik dari beberapa poin penawaran
(sumber daya) kepada beberapa poin permintaan (tujuan) dengan demikian dapat
meminimalkan total produksi dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan
jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama.
Meskipun teknik pemrograman linear
dapat digunakan untuk memecahkan tipe permasalahan ini, dengan lebih efisien,
alogaritme yang memiliki tujuan khusus telah dikembangkan untuk penerapan
transportasi. Model transportasi menemukan solusi yang awalnya layak dan
kemudian melakukan perkembangan setahap demi setahap sehingga solusi yang
optimal dicapai
2.1.3. Strategi Lokasi Jasa
Fokus dalam analisis lokasi sektor industrial adalah
pada meminimalisasi biaya, maka fokus
dalam sektor jasa adalah untuk memaksimalkan
pendapatan. Hal ini disebabkan oleh perusahaan manufaktur menemukan bahwa
biaya pada pokoknya cenderung bervariasi diantara lokasi, sementara untuk
perusahaan jasa menemukan bahwa lokasi seringkali memiliki lebih banyak dampak
pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
seringkali memengaruhi pendapatan daripada terhadap biaya. Hal ini berarti
bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa menjadi penentu volume konsumen dan
pendapatan.
Terdapat 8 faktor yang menentukan volume dan
pendapatan bagi perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.
1. Daya
beli konsumen pada area yang dituju
2. Jasa
dan gambaran sesuai dengan demografis konsumen pada area yang dituju
3. Persaingan
dalam area
4. Kualitas
persaingan
5. Keunikan
dari lokasi perusahaan dan para pesaingnya
6. Kualitas
fisik dari tempat fasilitas dan bisnis disekitarnya
7. Kebijakan
operasional perusahaan
8. Kualitas
dari manajemen
Analisis yang realistis atas faktor-faktor tersebut
dapat memberikan gambaran yang masuk akal atas pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi analisis regresi,
penghitungan lalu lintas, analisis demogratis, analisis daya beli, metode
pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan sistem informasi geografis.
2.1.4. Sistem Informasi
Geografis
Merupakan perangkat yang penting untuk
membantu perusahaan mencapai keberhasilan, keputusan analitis dengan mengacu
pada lokasi. Sistem informasi geografis (Geographic Information System – GIS) menyimpan
dan memperlihatkan informasi yang dapat dihubungkan dengan lokasi geografis.
Sebagai contoh, para peritel, bank, jaringan makanan, pompa bensin, dan lisensi
percetakan dapat seluruhnya menggunakan berkas yang dikode secara geografis
dari GIS untuk melaksanakan analisis demografis. Dengan mengombinasikan
populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas, dan kepadatan penduduk
ditampilkan secara geografis, para peritel dapat menandai lokasi yang terbaik
bagi gerainya yang baru atau restoran.
Ada beberapa basis data geografis yang tersedia dalam banyak
GIS:
·
Data sensus dengan
blok, daerah, kota, daerah wilayah, distrik kongresional, area metropolitan,
negara bagian, dan kode pos.
·
Peta seluruh jalan,
jalan tol, jembatan dan terowongan.
·
Fasilitas umum
seperti saluran air, listrik, dan gas.
·
Semua sungai,
gunung, danau, dan hutan.
Penerapan GIS pada perusahaan
penerbangan adalah untuk mengidentifikasi bandara
yang paling efektif untuk melakukan pelayanan darat seperti pengisian bahan
bakar pesawat-makanan-jasa, juga untuk membantu penjadwalan.
Penerapan SIG bagi developer gedung
perkantoran komersial adalah untuk memilih
kota-kota tempat mereka akan membangun di masa depan. SIG digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi yang mencakup lima
elemen untuk setiap kota : daerah pemukiman, toko eceran, pusat kebudayaan dan
hiburan, tindak kriminal, serta pilihan trasportasi.
2.2. Strategi Tata Ruang
Tata
ruang adalah salah satu dari keputusan utama yang menentukan efisiensi jangka
panjang suatu operasi. Tata ruang memiliki implikasi strategis kerena ia
menciptakan prioritas kompetitif sehubungan dengan kapasitas, proses,
fleksibilitas, dan biaya, dan begitu pula dengan kualitas kehidupan kerja,
kontak pelanggan, dan citra. Suatu tata ruang yang efektif dapat membantu
organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi., biaya rendah, atau
tanggapan.
Dalam
keseluruhan kasus desain tata ruang harus mempertimbangkan bagaimana mencapai
hal-hal berikut ini :
·
Pemanfaatan ruang
yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia.
·
Meningkatkan aliran
informasi, bahan, dan manusia.
·
Meningkatkan moral
pekerja dan kondisi keamanan kerja
·
Meningkatkan
interaksi pelanggan/klien
·
Fleksibilitas (apa
pun tata ruangnya sekarang, ia memerlukan perubahan).
Dalam siklus yang semakin pendek jangkanya, dunia
terkustomisasi massa, rancangan tata ruang perlu dianggap sebagai sesuatu yang
dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, dapat
dipindahkan, dan fleksibel. Tampilan toko perlu dapat dipindahkan, meja-meja
dan partisi kantor bersikap modular, dan rak-rak di gudang dipabrikasi
sebelumnya. Agar dapat menciptakan perubahan yang cepat dan mudah dalam model
produk dan angka produksi, manajer operasi harus merancang fleksibilitas dalam
tata ruang. Agar mendapatkan fleksibilitas dalam tata ruang, manajer melakukan
pelatihan silang pada para pekerjanya dan menggunakan perlengkapan dapat
dipindahkan yang kecil. Pada beberapa antisipasi perubahan berikutnya dalam
produk, proses, atau volume.
2.2.1.
Jenis-Jenis Tata Ruang
Penentuan
tata ruang mencakup peletakkan terbaik bagi mesin-mesin (dalam bidang
produksi), kantor, dan meja ( dalam bidang perkantoran), atau pusat layanan.
Suatu tata ruang yang efektif memungkinkan aliran material, orang dan informasi
di dalam dan antar area. Guna mencapai tujuan-tujuan, serangkaian pendekatan
telah dikembangkan. Ada tujuh di antaranya pada bagian ini, yaitu :
1.
Tata
ruang kantor. Memosisikan pekerja,
perlengkapan mereka, dan ruang / kantor guna menyediakan pergerakan informasi.
2.
Tata
ruang toko eceran. Menyediakan ruang tampilan dan
tanggapan terhadap kebiasaan pelanggan.
3.
Tata
ruang gudang. Mempertimbangkan pertukaran
antara ruang dan penanganan material.
4.
Tata
ruang posisi tetap. Mempertimbangkan
persyaratan tata ruang bagi proyek-proyek besar dan bersifat bulky seperti
kapan beserta bangunannya.
5.
Tata
ruang berorientasi proses. Menangani volume
rendah, produksi dengan keragaman tinggi atau produksi dengan jeda.
6.
Tata
ruang sel kerja. Menata mesin dan perlengkapan
guna memusatkan perhatian pada produksi suatu produk tunggal atau kelompok
produk-produk terkait.
7.
Tata
ruang berorientasi produk. Mencari personel
terbaik dan penggunaan mesin dalam produksi repetitif dan berkesinambungan.
TUJUAN
|
|
Kantor
|
Menentukan
lokasi pekerja memerlukan kontak yang sering dan berdekatan satu sama lain.
|
Toko
eceran
|
Menyarankan
pelanggan pada barang-barang yang mendatangkan keuntungan tinggi.
|
Gudang
|
Menyeimbangkan
gudang berbiaya rendah dengan penanganan material berbiaya rendah.
|
Proyek
(posisi tetap)
|
Memindahkan
material tempat penyimpanan terbatas di seputar situs.
|
Job
shop ( berorientasi proses)
|
Memanajemeni
berbagai aliran material bagi setiap produk.
|
Sel
kerja ( kelompok-kelompok produk)
|
Mengidentifikasi
suatu kelompok produk, membangun tim, anggota tim pelatihan silang.
|
Repetitif/berkesinambungan
(berorientasi produk)
|
Menyetarakan
waktu penyelesaian tugas pada masing-masing stasiun kerja
|
Karena
hanya sedikit di antara ketujuh kelas tata ruang ini yang dapat di modelkan
secara matematis, tata ruang dan perancangan fasilitas fisik masih merupakan
suatu seni. Kendati demikian, kita benar-benar mengetahui bahwa suatu tata
ruang yang baik perlu menentukan hal-hal sebagai berikut.
·
Perlengkapan
penanganan material. Manajer harus memutuskan mengenai perlengkapan apakah yang
hendak digunakan, termasuk ban berjalan, alat pengangkat, tempat penyimpanan
terotomatisasi, dan sistem retrieval serta kereta otomatis guna mengirim dan
menyimpan material.
·
Kapasitas dan ruang
yang diperlukan. Hanya jika personel, mesin dan perlengkapan yang diperlukan
telah diketahui barulah para manajer dapat melangkah lebih lanjut dalam
merancang tata ruang dan menyediakan ruang bagi setiap komponen.
·
Lingkungan dan
keindahan (estetika). Perhatian dan tata ruang sering kali memerlukan keputusan
mengenai jendela, tanaman, dan tinggi sekat pemisah guna memungkinkan aliran
udara, mengurangi kebisingan serta menyediakan privasi.
·
Aliran informasi.
Komunikasi adalah sesuatu yang penting bagi organisasi apapun dan harus
difasilitasi oleh tata ruang.
·
Biaya pergerakan
antara berbagai area kerja. Disini barang kali merupakan pertimbangan unti
terkait memindahkan material atau arti penting memiliki area tertentu yang
dekat satu sama lain.
2.2.1.1.
Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor
(office layout) memerlukan pengelompokan pekerja, perlengkapan mereka, dan
ruang demi kenyamanan, keamanan serta pergerakan informasi. Ciri khas utama
tata ruang kantor adalah perhatian utamanya pada aliran informasi. Tata ruang
kantor berada dlam aliran konstan seiring dengan perubahan teknologi yang
melanda masyarakat mengubah cara kerja kantor.
Analisis tata ruang
kantor masih memerlukan suatu pendekatan yang dilandasi oleh tugas. Dengan
demikian manajer menguji baik pola komunikasi elektronis maupun konvensional,
memisahkan kebutuhan-kebutuhan, dan kondisi lain yang memengaruhi efektivitas.
Wahana berguna bagi telaah semacam itu adalah diagram hubungan.
Diagram ini
dipersiapkan bagi kantor desain produk, mendakan bahwa kepala bagian pemasaran
harus (1) berdekatan dengan area perancang,(2) kurang dekat dengan sekretaris
dan data-data utama,(3) sama sekali tidak dekat dengan pusat fotokopi atau
departemen akuntansi.
Pada sisi lain,
beberapa pertimbangan tata ruang bersifat universal. Semuanya itu berkaitan
dengan kondisi kerja, kerja tim, otoritas, dan status. Ruang kerja dapat
memberikan inspirasi perjumpaan informal dan produktif jika ia menyeimbangkan
tiga aspek fisik dan sosial, yaitu :
a.
Proksimitas: Ruang
hendaknya secara alami menyatukan manusia.
b.
Privasi: Orang
hendaknya sanggup mengendalikan akses pada pembicaraan mereka.
c.
Izin: Budaya
hendaknya memberikan sinyal bahwa interaksi bukan terkait pekerjaan dianjurkan.
2.2.1.2. Tata Ruang Toko
Eceran
Tata ruang toko
eceran (retail layout) dilandasi
gagasan bahwa penjualan dan keuntungan bergantung secra langsung dengan
pemanjangan produk-produk terhadap pelanggan. Oleh karenanya, sebagian manajer
operasi toko eceran mencoba menarik pelanggan pada sebanyak mungkin produk.
Studi benar-benar memperlihatkan semakin besar angka pemanjangan, semakin besar
penjualannya dan semakin tinggi imbal hasil investasinya. Manajer operasi dapat
mengubah pemanjangan dengan penataan toko dan alokasi tempat bagi berbagai
produk dalam tataran tersebut.
Lima gagasan ini
barangkali membantu menetukan penataan umum di kebanyakan toko :
a.
Tempatkan
barang-barang yang high-draw di bagian pinggiran toko.
b.
Gunakan
lokasi-lokasi utama bagi barang-barang bernilai tinggi dan margin tinggi.
c.
Distribusikan apa
yang dikenal dalam perdagangan sebagai “kekuatan barang”
d.
Gunakan lokasi
ujung jendela karena ia memiliki angka pemanjangan yang tinggi.
e.
Ungkapkan misi toko
dengan secara hati-hati menyeleksi posisi departemen lead-off.
Begitu
tata ruang umum sebuah toko eceran ditentukan, produk-produk perlu diatur guna
dijual. Banyak pertimbangan yang diperlukan bagi penataan. Meskipun demikian,
tujuan uatama bagi tata ruang toko eceran adalah memaksimalkan keuntungan
diperoleh dari setiap kaki persegi lantai toko. Tiket besar atau barang-barang
mahal dapat menghasilkan pendapatan lebih besar, namun keuntungan perkaki
persegi barangkali lebih rendah. Program-program terkomputerisasi hadir myertai
para manajer dalam mengevaluasi keuntungan bagi beragam barang jualan dalam
ratusan kategori, di mana teknik ini dikenal sebagai manajemen kategori.
Servicescape
Tujuan
utama tata ruang eceran adalah memaksimalkan keuntungan melalui pemajangan
produk, terdapat aspek-aspek lain layanan yang perlu dipertimbangkan para
manajer. Istilah servicescape memaparkan lingkungan fisik dimana kelayakan
diberikan dn bagaimana lingkungan sekitar memiliki dampak humanistik pada
pelanggan dan pekerja. Guna menciptakan suatu tata ruang layanan yang baik,
sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan elemen-elemen sebagai berikut.
a.
Kondisi ambien,
dimana suatu ciri khas yang menjadi latar belakang.
b.
Tata ruang spasial
dan fungsionalitas, yang melibatkan perjalanan sirkulasi jalannya pelanggan.
c.
Tanda-tanda,simbolm
dan artefak, yang merupakan ciri khas desain bangunan yang membawa arti penting
secara sosial.
2.2.1.3. Tata Ruang Bagi Gudang Dan Tempat Penyimpanan
Tujuan
tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah menemukan trade off yang
optimum antara biaya penanganan dan biaya terkait ruang gudang. Sebagian
konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan volume
penuhnya sambil mempertahankan biaya-baiya penanganan material yang rendah.
Tata ruang pergudangan yang efektif, tentu saja meminimalkan kerusakan dan
buangan bahan dalam gudang.
Manajemen
meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan guna menemukan dan memindahkan
material ditambahkan dengan kemrosotan nilai dan kerusakan material itu
sendiri. Sebuah gudang menyimpan sejumlah kecil barang bersifat unik membawa
pada dirinya sendiri kepadatan lebih tinggi dibandingkan sebuah gudang yang
menyimpan beragam barang. Manajemen pergudangan modern dalam kebanyakan contoh
merupakan suatu prosedur otomatis menggunakan sistem penyimpanan dan perbaikan otomatis (ASRS).
Suatu
komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara area penerimaan dan
pembongkaran dan area pengapalan/loading.
Desain fasilitas bergantung pada jenis pasokan yang dibongkar, apakah
semuanya itu dibongkar dari truk, mobil krel, barge, dan lain sebagainya, dan
dimanakah barang-barang tersebut dibingkar. Pada beberapa perusahaan, penerimaan
dan pengiriman fasilitas atau dock, sebagaimana ia disebut, bahkan berlangsung
di area yang sama, terkadang mereka menerima dock saat pagi hari dan
pengirimannya sewaktu siang hari.
Docking
Silang
Docking
Silang (cross-docking) berati menghindari menempatkan material atau pasokan di
gudang melalui pemrosesannya saat diterima. Dalam fasilitas manufakturing,
produk diterima secara langsung oleh lini perakitan. Dalam pusat distribusi,
muatan-muatan yang telah dilabeli dan dikelompokkan tiba di dock pengiriman
guna perutean ulang segera, dengan demikian menghindari penerimaan formal,
penyetokan/penyimpanan, dan kegiatan seleksi order. Walmart, suatu pembela awal
bagi docking silang, menggunakannya sebagai komponen utama bagi keberlangsungan
strategi biaya rendahnya. Meski docking silang mengurangi biaya penanganan
produk, persediaan, dan fasilitas, ia memerlukan baik (1) penjadwalan yang
benar dan (2) identifikasi produk akurat dibagian dalam.
Penyetokan
Acak
Sistem
identifikasi otomatis (AIS), selalu dalam bentuk bar kode, memungkinkan
identifikasi barang yang akurat dan cepat. Apabila sitem identifikasi otomatis
dipadukan dengan sistem manajemen informasi yang efektif, manajer operasi
mengetahui jumlah dan lokasi setiap unit. Sistem penyetokan acak (random
stocking) kerap kali mencakup tugas-tugas sebagai berikut.
a.
Memelihara daftar
lokasi “terbuka”
b.
Memelihara catatan
akurat terkait persediaan yang ada beserta lokasinya.
c.
Mengurutkan barang
guna meminimalkan waktu diperlukan untuk “memungut” pesanan.
d.
Memadukan pesanan
guna mengurangi ukuran kemasan.
e.
Meletakkan
barang-barang tertentu atau kelas barang tertentu, seperti barang yang sering
digunakan ke area gudang khusus sehingga jarak perjalanan total dalam gudang dapat
diminimalkan.
Kustomisasi
Gudang
dapat menjadi tempat-tempat di mana nilai ditambahkan melalui kustomisasi
(cuztomizing). Kustomisasi gudang adalah khususnya cara bermanfaat untuk
membangkitkan nilai keunggulan dalam persaingan di pasar, dimana produk
memiliki banyak konfigurasi.
2.2.1.4. Tata Ruang Posisi Tetap
Dalam
suatu tata ruang posisi tetap (fixed-position
layout) proyek berada di satu tempat dan pekerja beserta peralatan datang
ke tempat tersebut. Contoh bagi jenis proyek ini adalah kapal, jalan raya,
jembatan, ruamh, dan meja operasi di sebuah ruang operasi rumah sakit.
Teknik
dalam membangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh tiga faktor, yaitu
:
a.
Terdapat ruang
terbatas pada hampir setiap lokasi.
b.
Pada berbagai
tahapan berbeda proyek, material yang berbeda-beda dibutuhkan sehingga
barang-barang berbeda menjadi sesuatu yang kritikal saat proyeknya berjalan.
c.
Volume material
yang diperlukan adalah bersifat dinamik.
Karena
permasalahan-permasalahan dengan posisi tetap tata ruang adalah begitu sulitnya
untuk dipecahkan dengan baik di lokasi, suatu strategi alternatif guna
menyelesaikan sebanyak mungkin proyek diluar lokasi. Pendekatan ini
dipergunakan di industri perkapalan ketika unit-unit standar.
2.2.1.5. Tata Ruang Berorientasi Proses
Tata ruang
berorientasi proses suatu tata ruang yang menangani volume kecil, produk dengan
keragaman tinggi yang seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama.
Suatu tata ruang
berorientasi proses (process-oriented layout) dapat secara bersamaan menangani
keragaman besar produk atau jasa. Ini adalah cara tradisional dalam mendukung
suatu strategi diferensiasi produk. Tata ruang berorientasi proses adalah
khususnya bersifat volume rendah. Dalam suasana kerja ini, masing-masing produk
atau sekelompok kecil mengalami serangkaian operasi berbeda. Sebuah produk
pesanan kecil diprodukdi dengan menggerakkan dari satu departemen ke departemen
lainnya dalam urutan yang diperlukan bagi produk itu.
Keuntungan besar
bagi tata ruang berorientasi adalah fleksibilitasnya dalam hal perlengkapan dan
pengaturan tenaga kerja. Rusaknya satu meisn sebagai contoh, tidak perlu
menghentikan keseluruhan proses, pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lainnya
dalam departemen tersebut. Tata ruang berorientasi proses juga khususnya baik
bagi penanganan pabrikasi suku-suku cadang dalam batch kecil atau lot pekerjaan
(job lots) serta bagi produksi beragam suku cadang dalam beragam ukuran serta
bentuk.
Kekurangan tata
ruang berorientasi proses berasal dari tujuan umum penggunakan peralatan.
Pesanan memerlukan lebih banyak waktu dalam bergerak di sepanjang sistem karena
penyusunan perubahan jadwal dan penanganan material yang unik. Sebagai tambahan
perlengkapan keguanaan umum memerlukan kemampuan kerja yang tinggi. Kemampuan
pekerjaan yang tinggi memerlukan pula tingkat pelatihan lenih tinggi dan
pengalaman lebih tinggi, dan tingkatan proses kerja ini meningkatkan investasi
dalam bentuk modal.
Sewaktu merancang
tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-departemen atau pusat
keja sehingga meminimalkan biaya penanganan material. Fasilitas berorientasi
proses (tata ruang posisi tetap pula) mencoba meminimalisasi muatan , atau
perjalanan, dikalikan dengan biaya terkait jarak.
Perangkat Lunak Komputer Bagi Tata Ruang Berorientasi
Proses
Program komputer telah diciptakan untuk menangani tata ruang lebih besar.
Program-programnya kerap menambahkan keanggunan pada diagram alur, kemampuan
banak tingkat, penyimpanan, dan penempatan container, volume bahan, analisis
waktu, dan perandingan biaya. Program-program tersebut cenderung bersifat
interatif yaitu memerlukan partisipasi pengguna. Kemudian, sebagian besar hanya
klaim untuk menghasilkan pemecahan yang “baik” dan bukan “optimal”.
2.2.1.6. Sel-Sel Kerja
Suatu sel kerja (work cell)
mengorganisasi ulang manusia dan mesin yang biasanya tersebar dalam berbagai
departemen menjadi suatu kelompok sehingga semuanya dapat dipusatkan guna
menghasilkan suatu produk tunggal atau sekelompok produk terkait. Penataan
kerja selular dipergunakan tatkala volume memungkinkan penataan khusus bagi
mesin dan perlengkapan. Sel-sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu rancangan
produk mengalami perubahan atau volumenya mengalami fluktuasi. Keuntungan
sel-sel kerja adalah sebagai berukut :
1.
Mengurangi persediaan kerja proses karena sel kerja dirancang
untuk menghasilkan arus tunggal dari mesin ke mesin.
2.
Lebih sedikit luas lantai yang diperlukan karena lebih
sedikit ruang diperlukan antara mesin guna menampung persediaan bagi kerja
proses.
3.
Mengurangi bahan mentah dan persediaan barang jadi kerana
lebih sedikit proses memungkinkan gerakan lebih cepat bagi bahan melalui sel
kerja.
4.
Mengurangi biaya pekerjaan langsung karena peningkatan
komunikasi antar pekerja, alur material lebih baik dan penjadwalan lebih baik.
5.
Kesan keterlibatan pekerjaan yang lebih tinggi dalam organisasi
dan produk: para pekerja menerima tanggung jawab tambahan bagi kualitas produk
karena ia terkait secara langsung dengan produk-produk tersebut dan sel kerja
mereka.
6.
Peningkatan perlengkapan dan penggunaan mesin karena
penjadwalan lebih baik dan arus bahan lebih cepat.
7.
Mengurangi investasi dalam hal permesinan dan perlengkapan
karena penggunaan lebih baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan
beserta perkakas.
Persyaratan Sel Kerja
Persyaratan
produksi selular mancakup hal berikut:
· Identifikasi kelompok produk,
kerap kali melalui penggunaan kode teknologi kelompok atau ekuivalen
· Tingkat pelatihan,
fleksibilitas, dan pemberdayaan pekerja yang lebih tinggi.Menjadi swasembada
dengan peralatan dan sumber dayanya sendiri.
· Pengujian (poka-yoke) pada
masing-masing pemberhentian di sel.
Sel-sel kerja setidaknya mempunyai lima keuntungan: (1) karena
tugas-tugas dikelompokkan, inspeksi dalam berlangsung sesegera mungkin; (2)
lebih sedikit pekerja dibutuhkan; (3) para pekerja dapat mencapai lebih banyak
area kerja; (4) area kerja dapat lebih diseimbangkan secara efisien; (5)
komunakisi lebih ditingkatkan, Canon adalah salah satu diantara banyak
organisasi yang memiliki keberhasilan dengan sel kerja.
Menyeimbangkan Sel Kerja Dan Susunan Kepegawaian
Begitu sel kerja memiliki perlengkapan selayaknya dilokasikan dalam
urutan yang benar tugas berikutnya adalah mengatur pekerja dan menyeimbangkan
sel tersebut. Produksi efisiensi dalam sel kerja memerlukan penataan pekerja
yang sesuai.
Hal ini melibatkan dua langkah. Pertama, menentukan waktu takt (takt
time), berapakah kecepatan (frekuensi) unit produksi yang diprlukan ( waktu
setiap unit) agar memnuhi pseanan pelanggan.
Waktu takt = Total waktu kerja yang tersedia/Unit diperlukan
Kedua, menentukan jumlah operator yang diperlukan. Hal ini memerlukan
pembagian waktu operasi total dalam sel kerja dengan waktu takt.
Jumlah pekerja dibutuhkan + Jumlah waktu operasi total yang
diperlukan/waktu takt.
Pusat Kerja Terpusat Dan Perusahaan Terpusat
Apabila sebuah perusahaan mengidentifikasikan kelompok produk serupa yang
memiliki permintaan besar serta stabil, ia dapat mengoraganisasikan suatu pusat
kerja terpusat. Suatu pusat kerja terpusat (focused
work center) juga disebut sebuah “pabrik dalam pabrik” memindahkan produksi
pada suatu sel kerja besar yang tettap merupakan bagian fasilitas yang ada.
Sebagai contoh, bumper dan dashboard di pabrik totyota di texas adalah
diproduksi dalam pusat kerja terpusat, dan departemen levi di JC Penney
memimpin dann menjalankan dalam ppengaturan butik berdisi sendiri.
Jikalau pusat kerja terpusat adalah suatu fasilitas terpusat, ia kerap
disebut sebagai pabrik terpusat (focused
factory). Sebagai contoh, pabrik terpisah yang menghasilkan sabuk pengaman,
tangka bnnsin, dan system pembuangan bagi Toyota adalah pabrik terpusat.
Restoran cepat saji adalah juga perusahaan terpusat, sebagia besar mudah
disusun ulang guna penyesuaian bagi bauran produk dan volume. Burger King
mengubah jumlah personelnya dan penunjukan tugasnya ketimbang memindahkan mesin
beserta peralatan. Sehubungan dengan hal ini, Burger King mennyeimbangkan lini
perakitan guna memenuhi perubahan permintaan produksi. Sebagai dampaknya “tata
ruang” beruba beberapa kali setiap harinya.
Istilah Pabrik terpusat juga mengacu pada fasilitas_fasilitas yang
berpusatkan selain dari pada ini produk atau tata ruang. Sebagai contoh,
fasilitas dapat memusatkan perhatian pada kompentensi inti mereka, seperti
biaya rendah, kualitas, pengenalan produk baru, atau felsibilitas.
2.2.1.7. Tata Ruang Repetitif
Dan Berorientasi Produk
Tata ruang berorientasi produk adalah diorganisasi di seputas
produk-produk atau kelompok-kelompok produk bervolume tinggi dan keragaman
rendah yang serupa. Produksi berulang dan produksi berkesinambungan. Asumsinya
adalah:
1.
Volume memadai bagi penggunaan peralatan yang tinggi.
2.
Permintaan produk adalah cukup stabil guna mendukung invesasi
tinggi dalam peralatan khusus.
3.
Produk distandardisasi atau mendekati suatu tahapan dalam
siklus khidupannya yang mendukung investasi dalam peralatan khusus.
4.
Penyediaan bahan mentah dan komponen adlah memadai dan
memiliki kualitas seragam (telah megalami standardisasi secara memadai) guna
menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan peralatan khusus.
Dua jenis tata ruang berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan
perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membangun komponen seperti ban
mobil atau bagian logam dari semua lemari es, atau serangkaian mesin, sedangkan
lini perakitan (assembly line)
menyatukan suku cadang-cadang yang diproduksi diserangkaian stasiun kerja.
Meskipun demikian, baik proses berulang, dan dalam kedua kasus, lininya harus
diseimbangkan; yakni waktu yang diperlukan guna melakukan pekerjaan pada mesin
hatrus sama atau menyeimbangkan waktu yang dihabiskan dimesin berikutnya pada
lini pabrikasi, sebagaimana halnya waktu dihabiskan pada satu stasiun kerja
oleh satu pekerja lini perakitan harus”menyeimbangkan”waktu dihabiskan pada
stasiun kerja berikutnya oleh pekerja berikutnya. Hal yang sama timbul sewaktu
merancang”lini pembongkaran” bagi rumah penjagalan dan pendaur ulang mobil.
Lini perakitan yang seimbang
memiliki kelebihan personalia yang tinggi dan pemanfaatan tempat fasilitas
serta keadilan diantara beban kerja dari para karyawan. Beberapa surat kontrak
serikat pekerja meminta bahwa beban kerja hamper setara diantara mereka yang
berada pada lini perakitan yang sama. Istilah yang sangat sering digunakan
untuk menggambarkan proses ini disebut dengan keseimbangan lini perakitan.
Tentu saja, tujuan dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah untuk
meminimalkan ketidakseimbangan didalam fabrikasi atau lini perakaitan.
Kelebihan utama
dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1.
Biaya variable yang rendah per unit yang biasanya dikaitkan
dengan volume produk yang tinggi, terstandardisasi.
2.
Biaya penanganan bahan material yang murah.
3.
Menurunkan persediaan dalam proses.
4.
Pelatihan dan supervise yang lebih mudah.
5.
Jumlah bahan material atau barang yang melewati suatu system
atau proses berjalan dengan cepat.
Kekurangan dari
tata letak produk adalah:
1.
Volume yang diminta tinggi karena investasi besar yang
diperlukan untuk menyelenggarakan proses.
2.
Penghentian kerja pada satu titik dapat mengikat kegiatan
operasional secara keseluruhan.
3.
Fleksibilitas proses yang diperlukan bagi berbagai macam
produk dan tingkat produksi dapat menjadi suatu tantangan.
Keseimbangan Lini Perakitan
Keseimbangan lini biasanya dilakukan untuk meminimalkan ketidakseimbangan
diantara mesin dengan personalia di samping memenuhi output yang diminta dari
lini. Untuk menghasilkan tingkat yang ditetapkan, maka manajemen harus
mengetahui peralatan. Perlengkapan, dan metode kerja yang diguakan. Kemudian,
kebutuhan waktu bagi setiap tugas perakitan yang harus ditentukan. Manajemen
juga perlu mengetahui hubungan pekerjaan yang didahulukan diantara
aktivitas-aktivitas yaitu, urutan yang mana berbagi macam tugas harus
dilakukan.
Begitu kita telah menciptakan diagram pendahuluan yang merangkum
urutan-urutan dan waktu kinerja, kita beralih pada pekerjaan mengelompokkan
tugas-tugas kedalam stasiun kerja sehingga kita dapat mencapai angka produksi
tertentu. Proses ini melibatkan tiga tahapan sebagai berikut:
1.
Ambil unit-unit diperlukan ( kebutuhan atau angka produksi)
setiap hari dan bagila dengan waktu produktif tersedia dalam sehari ( dalam
menit atau detik). Operasi ini memberikan kita apa yang siebut waktu sikluk (cycle time) yaitu waktu maksimum
diizinkan bagi masing masing stasiun kerja jika angka produksi dicapai:
Waktu siklus = waktu produksi yang tersedia per hari / unit
yang dihasilkan per hari
2.
Hitunglah jumlah minimum teoretid bagi stasiun-stasiun kerja.
Inilah durasi pekerjaan total ( waktu yang diambil guna menciptakan produk)
dibagi dengan siklus waktu. Pecahan dibulatkan ke atas:
Jumlah
stasiun kerja minimal = ∑ waktu untuk tugas i / waktu siklus
Di
mana n adalah jumlah tugas-tugas
perakitan.
3.
Seimbangkan lini dengan menerapkan tugas-tugas perakitan
khusus bagi masing-masing stasiun kerja. Suatu keseimbangan efisien adalah
salah satu yang akan melengkapi perakitan minimal diperlukan, mengikuti urutan
tertentu, dan menjaga waktu tunggu bagi masing-masing stasiun kerja seminimal
mungkin. Suatu prosedur formal dalam melakukan hal ini adalah sebagai berikut:
a)
Identifikasi daftar utana pekerjaan.
b)
Hilangkan tugas-tugas yang telah diberikan.
c)
Hilangkan tugas-tugas yang relasi dengan pendahulunya tidak
memuaskan.
d)
Hilangkan tugas-tugas yang waktu tidak memadai yang tersedia
pada stasiun kerja.
e)
Pergunakanlah salah satu penyeimbang lini “heuristik” dimana
heuristik adalah pemecahan masalah menggunakan prosedur-prosedur dan
aturan-aturan ketimbang optimisasi matematik. Ada lima pilihan, yaitu (1) waktu
tugas terpanjang, (2) tugas yang paling sering diikuti, (3) berat berjenjang
kedudukan, (4) yang terpendek waktu tugas, dan (5) jumlah terkecil tugas-tugas
berikutnya.
Menghitung efisiensi
keseimbangan lini dengan membagi waktu tugas total dengan produk jumlah stasiun
kerja diperlukan siklus waktu yang diperlukan pada stasiun kerja terpanjang.
Manajer operasi membandingkan
berbagai tingkatan efisiensi bagi berbagai jumlah stasiun kerja. Dengan cara
seperti ini, sebuah perusahaan dapat menentukan sensitifitas lini terhadap
perubahan-perubahan dalam angka produksi dan penetapan stasiun-stasiun kerja.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1. Strategi Lokasi
Pemilihan lokasi sangat mempengaruhi
biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi juga merupakan elemen
penting dalam menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran, dan profesional.
Keputusan strategis sering tergantung jenis bisnisnya . Perusahaan industri
perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun tidak nyata. Permasalahan lokasi
industri biasanya diatasi dengan metode pemeringkatan faktor, analisis titik
impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari pemrogaman
linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya
dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah, persaingan,
iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi,dan kebijakan operasional organisasi
dan strategi yang digunakan terfokus pada maksimasi pendapatan.
3.1.2. Strategi Tata Ruang
Tata
letak pabrik yang baik dan didukung pula dengan koordinasi kerja yang bagus
antar setiap departemen dalam perusahaan diharapkan membuat perusahaan tetap
bertahan dan sukses dalam persaingan industri di bidangnya. Layout yang tepat
menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi
perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan.
3.2. Saran
3.2.1. Strategi
Lokasi
Berikut beberapa faktor yang
sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi lokasi :
1.
Tingkat kepadatan
penduduk sekitar lokasi
Usahakan
memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin
tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi
pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di
daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah perkotaan, omset yang
diperoleh akan sangat jauh berbeda.
2.
Besar pendapatan
masyarakat sekitar lokasi
Besar
pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha
yang akan Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan
berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika Anda ingin menjalankan usaha
dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya
belinya cukup tinggi ( misalnya di kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin
menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi masalah
jika Anda memilih lokasi usaha yang daya beli masyaratnya kurang untuk. Karena
konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah,
dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual.
3.
Memperhatikan
tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat
Perhatikan
trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi
jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan
kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok untuk dibangun di
daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor,
bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis usaha Anda
dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
4.
Banyaknya usaha
yang mendukung lokasi tersebut
Semakin
banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi
tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam
usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih
tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja
lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5.
Sesuaikan dana
dengan lokasi usaha yang akan dipilih
Biasanya
lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang
strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang
strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang
di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak
ramai pengunjung.
6.
Pilih lokasi usaha
yang tingkat kompetisinya rendah
Jika
di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya
lokasi ini dihindari. Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat
strategis, Anda harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat
membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
7.
Perhatikan pula
akses menuju lokasi usaha
Usahakan pilih
lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi
usaha yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki
kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi usaha Anda.
8.
Tingkat keamanan
yang mendukung
Lokasi
usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu
meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan
usaha Anda dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa
mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa
terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman.
9.
Dan yang ke-9
adalah, perhatikan kebersihan lokasi usaha
Konsumen
tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda.
Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa nyaman
berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Secara umum tujuan strategi lokasi
adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi yang dipilih. Maka hendaknya
perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif dalam pemilihan lokasi.
1.2.2. Strategi Tata Letak
Jadi
tata letak ruang atau yang sering dikenal tata letak pabrik sangat berguna
sekali terutama kepenempatan ruang atau perusahaan yang ingin dibangun dengan
mengetahui tata letak ruang, agar dapat menghiung efesiensi perusahaan tersbut
semoga kedepannya tata letak ruang terus dikembangkan khususnya diindonesia agar
perusahaan dapat berjalan segimana mestinya.
Heizer,
Jay & Render, Barry. 2015. “Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan
dan
Rantai Pasokan Edisi 11”.
Jakarta: Penerbit
Salemba Empat